Selasa, 06 Agustus 2013

SYARAT TERKABULNYA DO’A

SYARAT TERKABULNYA DOA
(Oleh: Drs. Budi Setiyono)

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku*akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".*( Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku)  .(Al-Mumin : 60)
PEMAHAMAN  TERKABULNYA DOA
Do’a merupakan senjata yang paling ampuh sebagai  kunci kebutuhan, penghibur orang orang miskin, perlindungan bagi orang orang yang terjepit, dan obat hati bagi orang yang dikejar kebutuhan.  Perlu  diketahui bagi umat Islam yang taat dan paham tentang kehidupan dunia dan akhirat , maka dia akan selalu mengingat Allah SWT  dalam Keadaan apapun.  Namun sebaliknya orang orang yang ingkar pada Allah dia akan selalu menyombongkan dirinya untuk tidak meminta-minta pada Allah, dan dia juga akan selalu membangga banggakan setiap hasil kerjanya atau usahanya dengan penuh kecongkaannya.  Sebenarnya setiap perlakuan yang dihasilkan tanpa disadari terdapat  campur tangan dan seijin  Allah SWT, bukan hasil kerjanya semata-mata.
            Terkabulnya do’a-do’a itu harus dipahami bagi seorang muslim yang didalam do’a itu tidak terdapat unsur-unsur dosa, dan memutuskan kekerabatan sehingga ada kemungkinan bahwa do’a itu akan dikabulkan di dunia, mungkin juga di tangguhkan sampai di akhirat nanti sebagai imbalan pahala,  dan yang paling kita lalaikan bahwa do’a–do’a kita berwujud keselamatkan atau dihindarkan dari kejelekan di dunia .  Bila kita pandai bersyukur  dan memahami hikmah dalam setiap kejadian  itu sebenarnya do’a-do’a kita yang di kabulkan Allah dalam versi  Nya
            Sebagai makhluk, kita semua ini lemah tidak ada daya upaya atas dunia dan akhirat, oleh karena itu bila kita mengingat kejadian manusia setelah dilahirkan kedunia kita tidak mempunyai apa apa dan lemah tidak berdaya secara fisik maupun secara mental. Di alam kandungan selama Sembilan bulan Allah menyediakan makanan melalu tali plasenta didalam perut ibu, kemudian di alam dunia  kita diberi makan  melalui air susu ibu yang disediakan oleh Allah juga, pakaian dan semua makanan  yang ada di dunia ini milik kita dari Allah dengan segala kasih sayang Nya, maha suci Allah. Dalam HR. Tirmidzi/iskat: 2251, Rasuullah SAW bersabda: “ Hendaklah salah seorang di antara kamu meminta kepada Tuhannya akan semua kebutuhan-nya, sampaipun hendaknya ia meminta kepada Nya tentang tali sepatunya yang putus”

INDIKATOR TERKABULNYA DOA KITA
          Selain Shalat yang didalamnya juga terdapat do’a do’a formal kepada Allah, ada yang disebut Dzikir atau do’a,  banyak  terdapat dalam Al-Qur’an dan hadist, yang harus kita lakukan sebagaimana yang dilakukan dan di contohkan Oleh Rasulullah Muhammad SAW.  Adapun keinginan setiap umat agar permohonan do’a itu mudah terkabul dan disegerakan.  Do’a akan  dikabulkan dapat   dlihat dengan syarat, yang pertama,  makanan yang kita konsumsi setiap hari harus halal secara perolehan maupun sifat-sifatnya. Ini dijelaskan dalam  HR. Muslim dan Tirmidzi, sebagai berikut:” Hai manusia ! Sesungguhnya Allah itu baik, Ia tidak mau menerima melainkan yang baik, dan sesungguhnya Allah menyuruh orang-orang mukmin sebagaimana Ia menyuruh para rasul, yaitu Ia berfirman:” Hai para rasul ! Makanlah dari yang baik-baik, dan berbuatlah kebajikan, karena sesungguhnya AKU Maha mengetahui apa yang kalian perbuat”. “ Dan Ia juga berfirman” Hai orang-orang yang beriman ! makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah KU anugerahkan kepadamu”. Kemudian Nabi menuturkan  cerita seorang laki-laki yang datang dari tempat jauh, rambutnya tidak terurus, badannya penuh debu sambil menadahkan tangan nya kelangit memohon kepada Allah: “Ya Robbi, yaa robbi, ya Tuhanku, ya Tuhanku sedang makannya haram, minumannya haram, dan diberinya makan dengan makanan yang haram, maka bagaimana mungkin do’anya itu akan dikabulkan?”
Kedua,  bila kita memohon dan berdo’a  harus  tidak minta untuk disegerahkan dan tidak bosan atau berhenti untuk berdo’a, dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: “ Seseorang di antara kamu akan dikabulkan do’anya, selama ia tidak minta disegerakan, yaitu ia mengatakan: aku sudah berdo’a, tetapi (mengapa) belum juga dikabulkan.”  Bila kita tela’ah hadist tersebut sebenarnya Allah sedang menguji kita yang bermohon melalui do’a, apakah dengan penuh ketekunan kita beribadah kepada Nya, atau dengan kesabarannya itu semua hanya Allah yang mempunyai hak prerogative  dikabulkan atau tidak do’a kita. Selanjutnya: “ Senantiasa manusia akan dikabulkan do’anya, selama ia tidak berdo’a dengan dosa atau memutuskan kekeluargaan, dan selama ia tidak minta disegerakan.  Rasulullah Saw, ditanya, Apakah yang dimaksud disegerakan itu, ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: “Yaitu ia berkata: aku sungguh sudah berdo’a, tetapi mengapa aku belum melihat (tanda-tanda) dikabulkannya? Lalu ia payah/bosan sesudah itu dan meninggalkan berdo’a.”
Ketiga bila  kita berdo’a kepada Allah hendaknya dengan hati yang merendah, maksudnya tidak menyombongkan diri atau tawar menawar seolah olah tidak butuh, dan tidak terkesan bahwa memohon itu memerintah Allah Swt. Dalam QS.Al-A’raaf:55) yang artinya sebagaimana tersebut di bawa ini:
  
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.)
Keempat,  berdo’a itu harus selalu optimis dan dengan penuh keyakinan bahwa do’a kita senantiasa akan dikabulkan oleh Allah Swt. Di samping itu ucapan dan ungkapan permohonan do’a itu hendaknya yang kongkrit, jelas dan specific, Sebagaimana dalam hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh HR Muslim dan HR Bukhari, yang artinya sebagai berikut: “ Apabila seseorang diantara kamu berdo’a, maka janganlah mengatakan: Ya Tuhan ! ampunilah aku bila engkau suka, ya Tuhan ! kasihanilah daku , bila engkau suka. Tetapi hendaklah ia mengkonkritkan permintaannya itu, karena sesungguhnya Allah berbuat sesuka-Nya, tidak ada orang yang bisa memaksa Dia” “Apabila kamu berdo’a kepada Allah, maka pastikanlah dalam berdo’a itu.”
Kelima,  setiap berdo’a hendaklah dengan menggunakan dan menyebutkan salah satu  dari Asma’ Allah yang 99 itu.  Karena ada perintah dari Al-Qur’an  dalam Surat Al-A’raf:180 artinya tersebut:
Hanya milik Allah asmaa-ul husna*, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya*. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.(Maksudnya: Nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah). (Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan Nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk Nama-nama selain Allah).
Yang terakhir permohonan do’a itu hendaklah dikerjakan dengan penuh rasa takut kepada Allah dan bersungguh-sungguh ingin dikabulkan, dengan penuh kekhusyukan serta sopan, sebagaimana dalam QS. Al-A’raf: 56 artinya:
Dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh HR. Tirmidzi gharib/ Misykat: 2241 juga menjelaskan agar do’a itu dikabulkan Rasulullah bersabda sebagaimana dibawa ini: “ Berdo’alah kamu kepada Allah sedang kamu berkeyakinan akan dikabulkannya do’amu itu; dan ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan do’a yang keluar dari hati yang lalai dan bermain-main.”
Terkabulnya do’a-do’a kita selalu tergantung  dengan  kesungguhan diri kita  dalam memohon kepada Allah . Indikator terkabulnya do’a ini akan dapat memahamkan diri kita setiap  hendak berdo’a,  Selama ini sebagian banyak umat islam berasumsi, bila berdo’a selalu bertawashul kepada para waliullah yang sudah wafat yang semasa hidupnya sebagai  orang suci yang   dekat pada Allah,  mereka menganggap bahwa  dirinya sendiri tidak layak untuk meminta karena kotor dan banyak dosa. Sehingga setiap hendak berdo’a selalu disebut agar mudah dikabulkan oleh Allah.  Perbuatan itu harus  tidak dilakukan lagi bagi orang orang yang mau berfikir  karena tidak ada tuntunan dari Rasulullah Saw.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah berkunjung, jangan lupa post kan komentar dengan kata-kata yang sopan yaaa?
Terimakasih~