Selasa, 06 Agustus 2013

MENYAMBUT TAHUN BARU ISLAM

Menyambut tahun baru Islam dengan sebuah renungan adalah upaya awal kita untuk menyadari tentang kita sebagai umat yang beriman, dan bertaqwah kepada Allah swt. Mari kita refleksi diri kita masing masing sebagai seorang Hamba Allah. sampai seumur ini adakah hal hal yang manfaat yang pernah kita lakukan untuk siar, dakwah, dan tauladan yang berkarakter Islam atau sebaliknya ketidak pedulian kita terhadap diri sendiri dan orang lain. sebagaimana kehidupan ini penuh dengan hiruk pikuk kemaksiatan berlalu lalang di depan kita, masyaallah ini saudaraku kenyataan yang ada di negeri ini. Mulailah dengan diri kita untuk mengikuti jejak Rasulullah ketika berhadapan dengan kaum musrik dan kafirin pada saat itu Beliau mendapat perintah dari Allah untuk berhijriyah dari makkah ke madinah. Bagi diri kita hijrah ini merupakan isyarat bagi kaum Muslimin saat ini untuk menunjukkan jati diri Muslim sejati terhadap kaum musrikin dan kafirin modern yang telah menjarah dan menjajah hati dan fikiran kaum mudah, dan orangtua muslim muslimah melalui mode dan trendy sehingga pemandangan Akhlaq yang tidak terpuji bertebaran dimana mana dan dimana mereka menjadi/menjabat apa. Hanya kesempatan inilah mari kita berhijrah dari sesuatu yang buruk kesesuatu yang lebih baik, dan bagi saudara saudaraku yang seperjuangan yang merasa sudah baik marilah kita tingkatkan amal kita agar lebih dan lebih baik lagi agar Allah swt Ridho atas bangsa dan negeri tercinta ini karena baik buruk Akhlaq umat di negeri ini akan menentukan Baik dan buruknya negeri ini. Maju dan Mundurnya suatu negeri tergantuk dari baik dan bobroknya AKHLAQ Bangsa dan Umat didalamnya. SELAMAT TAHUN BARU SAUDARA-SAUDARAKU YANG SEIMAN DAN SEPERJUANGAN SEMOGA KITA PANJANG UMUR DAN MANFAAT. AMIN.+-

AVG AND AVB DI USIA PERKEMBANGAN


Melihat dan memperhatikan Dunia kaum muda dan Mudi sungguh sangat memilukan OrTu. Kenapa demikian?? Coba lihat mereka keluyuran di malam hari berpasangan yang bukan mukrimnya berpesta ria menikmati gemerlapnya dan dinginnya malam, tanpa mau belajar tentang pelajarannya di rumah, pagi hari ngorok tak bangun sholat shubuh, bangun langsung berangkat kesekolah itupun kalau masih ingat jalannya menuju sekolah. Tidak sedikit yang datang kesekolah hanya mampir lalu lewat begitu saja atau kalau terpaksa masuk kelas lalu tidur, tak memperhatikan guru mengajar, aduh bagaimana generasi modern ini akan menggantikan generasi bangsa nanti, atau generasi jahilyah yang sarat dengan kebodohan Iman dan takwa ini akan eksis ditengah tengah anak anak kita nanti ? Nampaknya mereka telah tercemar dengan berbagai VIRUS Kejahiliyaan di lingkungannya, mulai dari rumah , teman sejawat, dan lingkungan tekhnologi yang disalah artikan Virus Virus sudah mengadopsi didalam dirinya bagaikan sel-sel darah putih yang yang dengan rakusnya menghabisi sel-sel darah merah ditubuhnya. Oleh karena itu para Orang Tua Dan para Pendidik alias Guru mulailah untuk menannamkan AVG dan AVB pada putra-putrinya dirumah maupun disekolah selain memberikan Tauladan didepan mereka. Apa itu AVG dan AVB ? AVG (Anti Virus Girls) AVB (Anti Virus Boys). antara Lain: 
1. Ajarkan dan ajaklah mereka Shalat Fardhu yang benar dan Khusyuk, Karena dengan shalat yang istiqomah dan tertib waktunya akan mencerminkan dan membentuk pribadi mencegah kemungkaran, 2. Biasakan melaksanakan Shalat TAHAJUD, karena dengan menegakkan tahajut yang Istiqomah dapat membentengi diri dari segala bentuk VIRUS Jahat yang akan masuk pada dirinya karena secara kejiwaan akan membentuk Jiwa yang tenang dan penuh dengan hikmah tentang kecerdasan Iman, Yang terakhir, 3. Biasakan berpuasa hari SENIN dan KAMIS atau kalau mampu berpuasa NABI DAUD. Dengan berpuasa segala bentuk stimuli pengaruh jahat baik yang diketahui maupun tidak diketahui dari luar akan netral dengan sendirinya. sebagaimana pernyataan Nabi Muhammad saw, bahwa peperangan yang lebih hebat dari perang badar adalah perang melawan hawa nafsu. selain itu ada virus kegemerlapan Duniawi yang paling banyak menjerumuskan kaum mudah kita, maka Anti Virus Kezuhudan yang harus kita pasang pada diri anak anak kita sejak dini dengan kesederhanaan hidup sehari hari insyaallah generasi kita akan selamat Dunia Akhirat. Allahualam bisawab, dan semoga Allah selalu melindungi dan membimbing kita semua Amin.

KARAKTER BANGSA TERCERMIN PADA PEMIMPINNYA

Bangsa adalah sekelompok umat yang tinggal di sebuah negara, yang didalamnya terdapat sebuah tatanan pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden, raja, perdana menteri, dan sejenisnya. Bangsa Indonesia yang semula  telah dipimpin oleh para raja, setelah pemerintahan Kolonial maka lahirlah sebuah negara Indonesia yang di pimpin oleh seorang kepala negara yaitu Presiden. Sejarah Indonesia cukup panjang untuk ditelaah, bila kita berbicara tentang Karakter bangsa.
            Dalam sistem pemerintahan kerajaan seorang raja menempati singgasana karena garis keturunan bangsawan atau maharaja, yang memiliki berbagai kelebihan diri, misalnya ilmu pemerintahan dan ilmu kanuragan (bela diri) yang disebut kesaktian, atau titisan yang maha kuasa(sebelum masuknya Islam). Karakter bangsa pada saat itu yaitu kepatuhan pada raja, dan dipastikan anak raja (Pangeran) akan menjadi raja menggantikan ayahanda nya bila sudah wafat. Budaya Nepotisme sangat melekat pada saat itu.Rakyat sangat patuh dan mengagungkan rajanya, sehingga semua “Kata” raja adalah hukum dan undang undang, bahkan  Upeti yang diminta oleh raja dengan senang hati diberikan itulah ciri-ciri  dalam Islam di sebut “sami’na  wa to’na pada ulil amri”. Selanjutnya pada jaman Penjajahan (Kolonialisme)  dalam hal ini Belanda 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun yang telah berhasil menamamkan dan mengubah karakter bangsa Indonesia yang terkenal dengan budaya Timur, yang lugu, jujur, dan patuh, sementara orang Barat (Eropa) mengkoyak - koyak Kepribadian serta Karakter bangsa Indonesia semata - mata untuk mengusai dan mengekploitasi kekayaan hasil bumi  Indonesia. Belanda telah memecah bela bangsa dengan membedakan antara kaum bangsawan dengan rakyat jelatah, dalam kesempatan pendidikan membuat rakyat Indonesia bodoh karena tidak dapat mengenyam bangku sekolah.
            Sedangkan pendekatan kepada para bangsawan Belanda membebaskan bangsawan dan rakyat untuk selalu bersenang-senang dengan “tayuban” atau tarian tradisional yang disediakan perempuan-perempuan penghibur yang cantik dan diiringi dengan gamelan sambil meminum minuman keras, sehingga mereka bermabuk-mabukan itu dianggap biasa. Dengan cara itulah Kolonialisme  mengintegrasi dan menambahkan budaya mereka masuk ke negeri ini. Bangsa semakin jauh dari Allah swt, mereka lupa bahkan tidak menyadari dan tidak mengerti tipu daya para kolonial yang menguras hasil bumi negeri dibawa ke negara mereka.  
            Belanda mengangkat dan menunjuk seorang Bupati dengan pendekatan Kolusi dan Intimidasi mereka menyuap dan memfasilitasi segala kepentingan Bupati yang harus taat pada pemerintahannya agar dapat mengatur rakyatnya untuk tunduk pada Belanda, inilah sebuah kesempatan para Bupati untuk merampas kekayaan rakyat yang dengan dalih Upeti atau Pajak, baik secara terang terangan atau sembunyi sembunyi yang saat ini di sebut Korupsi. Hukum yang berlaku pun telah diproduksi untuk menindas rakyat Indonesia, hingga sekarang produk hukum Belanda masih dipergunakan oleh bangsa Indonesia.  Cukup lama bangsa ini telah belajar banyak tentang KKN yang tidak disadari pasti menyengsarakan umat, budaya bangsa yang lugu, jujur, serta taat telah terkikis musnah yang sangat melekat menjadi budaya anak-anak bangsa. Begitu anak-anak bangsa telah sadar, maka berusaha untuk melepaskan diri dari pemerintahan Kolonial, muncullah pemerintahan  ORDE LAMA yang dipimpin oleh orang orang Intelektual, yang pada saat itu Ir. Soekarno dan Dr. M. Hatta menjadi Presiden dan wakil presiden, dengan menyadarkan rakyat Indonesia untuk kembali ke karakter bangsa berbudaya TIMUR makaterbentuklah sebuah Negara yang Mandiri dengan kekuatan sendiri, melalui Gotong Royong adalah sarana untuk membangun sebuah negeri dan mengelola kekayaan Indonesia yang sarat dengan harta baik di laut, dan bumi Indonesia, Budaya KKN nampaknya akan terkikis karena dengan menanamkan pemerintahan sistem Kolektif-Kolegial (Gotong Royong) Indonesia akan lebih baik dan makmur. Tak lama kemudian , sistem politik pada saat itu sangat rentan dengan perebutan kekuasaan, dengan menghalalkan segala cara untuk penggulingan kekuasaan, karena Fitnah. rakyat Indonesia kehilangan jati dirinya.
                       
Pemerintahan ORDE BARU adalah pemerintahan yang semula seolah olah mensejahterakan rakyat, ternyata 25-30 tahun tak terasa telah menumbuh subur kan KKN yang telah diajarkan oleh Belanda saat itu, hanya saja konteknya pemerintahan ini adalah sebuah negara yang menjajah bangsanya sendiri, karakter anak anak bangsa telah melekat budaya KKN, dari cara cara penyelenggaraan PEMILU untuk memilih Presiden membeli suara rakyat tidaklah tabu dan bukan menjadi rahasia umum.  Dengan cara inilah cara bangsa Indonesia mendudukkan Presiden di singgasana nya, begitu sebaliknya cara memimpin pun juga persis apa yang dilakukan oleh pemerintah Kolonial saat itu , kekayaan bumi indonesia telah di eksploitasi untuk kepentingan pribadi dan golongan, contohnya menjual hasil bumi Indonesia kepada pihak luar dengan dalih karena Indonesia tidak memiliki SDM dan peralatan yang canggih untuk menggali dan mengolah sumber daya alam Indonesia yang ada, rakyat hanya sebagai penonton, dan menjadi buruh di negerinya sendiri dengan upah yang murah dan pas-pasan, sehingga tingkat kemiskinan semakin tinggi sampai akhir masa pemerintahan ke 30 tahun. Yang ditandai dengan peristiwa Krisis Moneter tahun 1998.  Lalu kemana Karakter Bangsa ini hilang?, semua itu karena nafsu keserakahan seorang ulil amri yang tidak Amanah atas kepemimpinan nya.
            Masa krisis moneter berdampak kepada rakyat Indonesia sangat menyengsarakan sehingga kepala pemerintahan atau presiden dituntut rakyat untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Dari sinilah sebenarnya sejarah Indonesia baru bangkit yang dikenal dengan masa REFORMASI yang dipimpin oleh seorang tokoh reformasi yang pemberani dan intelektual nya tidak diragukan lagi yaitu Prof. Dr. Amin Rais, MA. Namun sangat di sayangkan beliau telah dihadang dari berbagai penjuruh agar tidak bisa tampil sebagai orang nomor satu di Indonesia yaitu tak terpilih menjadi Presiden Indonesia. Ini semua karena KKN yang sangat mendarah daging tumbuh didalam diri masing-masing rakyat Indonesia, politik hitam, politik uang, politik fitnah, dan semua bentuk karakter telah dikerahkan untuk menghadang agar Sang begawan tidak menjadi Presiden,dan berhasil lah golongan ini menampilkan sosok pilihannya dengan dalih reformasi, sang begawan duduk sebagai orang tertinggi pembuat keputusan yaitu MPR telah berhasil menelorkan aturan dan undang-undang untuk mengebiri KKN yang seharusnya diamanatkan kepada sang Presiden yang terpilih, tetapi sampai saat ini sang Presiden tidak mampu untuk membawa roda Reformasi yang sesungguhnya untuk Indonesia yang diharapkan menjadi Indonesia baru yang bebas dari praktek– praktek KKN agar bangsa dan negara Indonesia terbebas dari keterpurukan.
            Dengan situasi yang tidak menentu nampaknya bangsa ini sedang sakit, lantas apa yang harus dilakukan untuk menjawab pertanyaan ini; 1). Mampukah Bangsa Indonesia mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN dengan memilih kepala pemerintahan dan  kepala negara yang berkarakter jujur, amanah,Fathonah, dan tabliq? 2). Maukah Bangsa Indonesia bertaubat untuk membebaskan diri dari segala bentuk Ke-Syirik-an dan menegakkan Amar makruf  Nahi Mungkar?Kalau benar bangsa ini ingin sembuh dengan suatu percepatan yang lebih baik maka mulai sekarang pertanyaan tersebut harus dijawab dengan BUKTI dan TINDAKAN NYATA bukan jawaban lesan dan argumentasi yang sarat dengan alibi atau alasan,sebagaimana dinyatakan  oleh orang bijak,yaitu: Orang pandai berbicara, tetapi Orang cerdas mengerti apa yang harus dilakukan atau di amalkan secara nyata, sedangkan Orang biasa sami’na wa  ato’na”
            Bangsa Indonesia seharusnya menyadari bahwa melalui perubahan Kurikulum sekolah yang sebenarnya harus dilengkapi dengan sebuah Pendidikan Keluarga di rumah untuk sebuah karya besar menuju bangsa yang besar itu mulailah dari Diri sendiri, Masyarakat termasuk dunia Pendidikan, Pemerintahan, serta Presiden dari lingkup terkecil sebuah Keluarga dilingkungan rumah, agar pendidikan itu tertanam karakter – karakter tersebut di atas. Karena apapun yang dilakukan dengan berbagai diskusi tentang persoalan bangsa yang sangat parah sakitnya tidak akan segera sembuh hanya dengan perdebatan di media masa dan televisi, sementara kemaksiatan dan kemungkaran sudah meradang kemana-mana. Oleh karenanya bangsa yang sarat dengan KKN akan memilih seorang pimpinan yang KKN dan implikasinya menjadi Sistem pemerintahan yangberkarakter  KKN pula ini adalah satu paket.Maka bila ini tidak segera diobati tunggu lah saat kehancurannya. Melihat fenomena bangsa ini yang selalu mencari pembenar dari masing masing lapisan bangsa, Hukum dan penegak hukum sudah tidak ditaati oleh bangsanya, dan selalu berargumen maka berujung dengan berbagai bentuk demonstrasi dengan mengklaim dirinya membela rakyat serta menyuarakan suara rakyat yang tidak jelas, nampaknya seperti bangsa bar-bar yaitu bangsa yang bodoh dan mengalami kemunduran sebagaimana bangsa jahiliyah,  terus bagaimana negara yang kita cintai ini?

Penulis: Ketua DPC PAN SIMOKERTO

ISLAMIC VISION FOR THE PRESIDENT ELLECTED TO MAKE BETTER NATION OF INDONESIA

Islamic concept for the Biggest population Moslems in Indonesia is the Fix- Price:
I.   Basic concept of "Sunatullah and Science"
II.   Basic consept of " Dienullah for the guiding on man's way of life given by Allah SWT as the Creator 
      of  Universe, through a Muhammad as prophet include solution on the fields:
A.   Personal matters
B.   Family Problems
C.   National till International management:
     1.  Development of  Islamic Law Field
     2.  Development of  Politics Islamic Democracy Field
     3.  Development of  Islamic Economics Field
     4.  Development of  Modern Islamics  Education Field
     5.  Development of  public Health field 
     6.  Development of  Military Power field
     7.  Development of  islamic Way of daily life for the People
The New paradigm of  New Indonesia Government means to make better for the nation soon, because all must know that to save the nation and country only by applying Allah swt role and if we are late to correct and realize the human man doing, Indonesia will be our memory.  In Holi Qur'an Allah guide how to manage the world, Specially the strategy related to guide Science for dimention of human life social political and Religious teachings is the power of it. As description of the statements above, as follows:
1.    Development of  Islamic Law Field
       - Islamic Law is the higest law from Allah swt, No  desrimination between the people. all must honarable 
         each other. All people do their duties in peacefull and saveness.  
2.    Development of  Politics Islamic Democracy Field
       - In Politic Islamic there is no bad competation among the participants
       - In Politic Islamic uses  Qur'an  and hadist as an indicator to creat the rules wisely
3.   Development of  Islamic Economics Field
      - Omit the Convention Banking in Indonesia and hold Syari'ah Banking in Indonesia.
      - No Riba and Hold Zakat in Indonesia
      - Open the Holi Qur'an,  Arum: 39, An nisa': 161, Ali Imron : 130, Al Baqorah : 275-280 are basic 
        of Islamics economics.
4.   Development of  Modern Islamics  Education Field
      - Scientific material and Islamic teachingshould be the strengthen in all school curricula.
      - Islamic teaching for the people before going to marry as a principle of social sociaty life, include: morality,         
        rituality, and spiritual activity based on the Qur'an and al hadist
      - Educate the environment people to creat the islamic surounding in peacefully and saveness
5.   Development of  public Health field 
      - priority in health services will be given to preventtion rather to curative specially of creating healthy environ
        ment for the peolpe.
      - Curative health services must be oriented to cure the diseases prevalence in polpulation.
      - creat the budget to control the expensive and sopishticated health technology
6.  Development of  Military Power field
     - Creat the power on military by completing a modern weapon and increasing the strategy in their field 
     - creat the professionally of military power by giving wealthfare economics    
     - There must be a strong political military to prevent and treaty among moslem countries in the world
     - There must be a bravery military to judge the law breakers who want to integrate indonesia regional.
     - Each nation must solve the terrorism within their own country. there should not be any so called pre-
       emptive strike to other country in the name of solving international terrorism because it is against 
       the sovereignty of other nation.
7.  Development of  islamic Way of daily life for the People 
    - Woman must be full responsibility for the generation by giving strong and good islamic education for creating 
      peaceful and saveness situation and condition.
    - Way of Daily Islamic life must be applied among moslems, non moslems,is not only national but also inter-
      national.
Democracy is not everything that every nation must follow. The important thing is to have a Nation in  goodtransparent government, stability, following the rules regulation, and no suppression in the process of leadership. Every nation may have her own historical and culture background that may distinguish from the Liberal Nation.  As Moslems the opinion on democracy is certainly very valuable and must be heard by those. Islamic Democracy is different from others who said democracy Liberalism. Democracy for all, but unfair for exploitation others by using everything ways to achive the purpose without Allah permission, it means 'Haram" to do it in the world of Allah swt. As a sugestion for the Moslems and specially Islamic Parties must be Unity to win the Competation on General Ellection in the year 2014 to creat a good leader of the Indonesia President, by condition: "Amanah, Shidiq, Fathona, and, tabliq". don't think for your selves but think of responsibility as  a moslem for holding Islam to guard the world as Allah swt said Kholifah in the world specially Indonesia Lovest.
    

KESESUAIAN ANTARA UCAPAN DAN PERBUATAN

KESESUAIAN ANTARA UCAPAN DAN PERBUATAN
(Oleh: Drs. Budi Setiyono)

Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?  Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” ( Q.S. As-Shaf: 2-3)

Ayat tersebut di atas turun setelah perang Badar, Nabi Muhammad saw menceritakan pahala para pejuang atau syuhada perang Badar kepada para sahabat. Sahabat Nabi  ini  dengan semangatnya ingin maju dalam peperangan, dan berkeinginan untuk mencurahkan segala potensi serta kekuatannya.   Kemudian mereka diuji dalam perang Uhud dan sebagian besar sahabat tersebut lari dari medan perang, maka Allah mencela dengan ayat tersebut. Dalam riwayat lain diantara mereka ada yang menanyakan sangat ingin mengetahui suatu amalan yang sangat dicintai Allah, niscaya akan melakukannya. Lalu turunlah ayat Q.S. Ash-Shaff: 4: “ Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh
NILAI KEJUJURAN HATI DAN LISAN
Kejujuran hati dan lisan yang diikuti oleh perbuatan adalah amalan yang sangat tinggi nilainya dalam Islam. Karena dasar keimanan yang paling dalam sebagai landasan hidup setiap umat adalah kejujuran itu sendiri. Jadi seorang manusia yang menyatakan beriman mengatakan sesuatu untuk dirinya sendiri dan sebagai penyampai kebaikan untuk menjauhi larangan Allah dan melakukan perintah-perintah-Nya tetapi dengan sengaja tidak melakukannya dan tidak ada kemauan untuk melakukannya, maka ia telah berdusta kepada Allah swt dan manusia termasuk dirinya sendiri.  Sebaliknya dihadapan Allah swt orang yang jujur akan memperoleh predikat yang sangat tinggi nilainya. Oleh karena itu ucapan yang merefleksikan kejujuran hati akan tercermin dan dapat dilihat dari perbuatan dan berdampak positif serta bermanfaat bagi diri sendiri serta orang lain.
Ayat tersebut di atas sebenarnya sangat tepat untuk mengingatkan diri kita dan khususnya dalam berdakwah hendaknya benar-benar menjaga lisan dan memikirkannya sebelum keluar dari hati yang berwujud ucapan ini, Bertanya tanya pada diri sendiri, apakah diri ini mampu melakukannya sebagaimana apa yang akan terucap dari mulut ini, atau apakah diri ini sudah melakukan kejahatan, kemaksyiatan, kedholiman, dan lainnya  sehingga terus dan ingin melakukannya  karena merasa nikmat  tentang semua itu, “Maha Suci Allah” yang lebih mengetahui isi hati dan perbuatan setiap hamba-Nya. Sebelum berucap   tanpa disadari banyak saudara saudara kita yang memperhatikan kekurangan, kelemahan, dan kejelekan dari saudara kita yang lain melalui  cara mengkritik, menegur, dan menyampaikan didepan umum yang sangat kerasnya dengan seolah olah  bergaya tabliq,  seolah olah dirinya paling bersih tanpa cacat, dan seolah olah merasa tak berdosa, dengan melalui bahasa tulisannya serta ucapannya adalah paling benar serta baik menurut pendapat dan penilaian dari sudut pandang dirinya sendiri.  Karena kesombongannya kebanyakan orang seperti ini akan terperosok kedalam neraka karena lisannya, dusta dalam berucap, tidak menepati janjinya, pandai bersembunyi dibalik lidahnya ini adalah ciri-ciri  orang munafiq, sebagaimana telah dinyatakan dalam HR Bukhari-Muslim: “ Tanda orang Munafiq itu ada tiga; Jika berbicara berdusta, Jika berjanji mengmungkiri, dan jika diamanati khianat”.
REFLEKSI KARAKTER KEJUJURAN UMAT
Refleksi sekitar  Kehidupan Masyarakat kita pun bila kita cermati mulai dari para komentator, pendidik, politikus, birokrat pemerintahan, juga  professional tanpa disadari banyak melakukan kedustaan untuk mencapai tujuan kepentingan pribadi sehingga perbuatan yang bertentangan dengan hati nuraninya dengan terpaksa atau disengaja adalah hal-hal yang dianggap remeh-temeh itu sudah menjadi pembiasaan prilaku dan membudaya disekitar kita. Orang-orang yang jujur dalam kurun waktu saat ini akan menjadi musuh terbesar bagi para pendusta. Sudah banyak penderitaan kaum muslimin yang jujur dan taat yang disebabkan oleh orang-orang munafiq yang banyak bicara tanpa menghadirkan hati nurani, banyak berjanji tapi tidak ada realitanya, pandai mengingatkan orang tapi dia tidak melakukannya, bahkan kemaksiatan yang diperbuatnya dianggap merupakan suatu kenikmatan hidup didunia ini, misal nya perbuatan perzinaan , korupsi, pembunuhan, pengeksploitasian lingkungan pekerjaan mumpung menempati posisi yang mapan dan kekayaan alam apabila kita fokuskan semua bentuk perbuatan dholim itu adalah  perusakan sosial lingkungan dimana dia tinggal dan bekerja , perusakan alam sekitar ini  yang bersumber pada kedustaan mereka, dan Allah swt telah mengingatkan dengan keras didalam Q.S. al-Baqarah: 204-407 yang artinya sebagai berikut: “ Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, Padahal ia adalah penantang yang paling keras.  Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.  Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.  Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”
Cukuplah ayat tersebut diatas sebagai tanda pengingat serta menjadikan pelajaran bagi diri kita, para pemimpin,  guru,  mubaliq, politikus, birokrat pemerintahan, untuk tidak berkata serta berjanji kepada umat kecuali karena memang benar mampu merealiasikannya dalam bentuk perbuatan, agar menjadi teladan bagi umat manusia. Kesesuaian serta keserasian antara ucapan dan perbuatan membuat hidup nyaman dan bermanfaat bagi khalayak.

BERAMAL SHALIH

BERAMAL SHALIH
(Oleh: Drs. Budi Setiyono)

“ Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).” ( QS. Al-Isra’ : 72

    
CERMIN DIRI
Sudah benarkah perbuatan anda saat ini ?.  Pertanyaan ini dapat kita tujukan pada saya, anda, dan siapa saja yang ingin mengetahui sesuatu yang menjadi amal perbuatan, atau ibadah yang sudah dikerjakan. Bila kita berdiri di depan cermin akan terlihat jelas gambar diri yang utuh, wajah cantik dan jelek bagi wanita, ganteng dan gagah bagi laki laki,  kemudian kita berhias membetulkan sesuatu yang kurang pas pada diri kita, mengenahkan baju dan aksesoris yang menarik agar kelihatan menawan lalu kita tersenyum senyum puas mengagumi diri kita didepan cermin.  Dengan langkah percaya diri kita keluar rumah bertebaran bekerja atau ketempat yang hendak kita tuju. Pernahkah didalam hati dan fikiran kita untuk melihat dan menembus diri kita yang sebenarnya bahwa yang kita lihat itu adalah sebuah bayangan diri yang tidak nyata. Pernahkah kita menanyakan suatu kekurangan dalam mengerjakan amal ibadah kita ?

AMAL  SHALIH DAN  AMAL YANG SIA- SIA
            Amal shalih adalah suatu perbuatan yang baik dalam ukuran agama Islam  yang  Allah swt  ridho atas perbuatan ibadah  itu.   Dalam hal ini Firman Allah tersebut di atas  ( QS. Al-Isra’ : 72 ) merupakan suatu sindirian yang sangat tajam bila kita cermati dengan seksama. Menggambarkan seseorang yang tersesat dari jalan kebenaran karena buta hatinya, dengan mengerjakan hal-hal yang menjadikan amal sia-sia.  Sebagaimana dalam hadits HR Ad-Dailamy dari Ady bin Hatim menyebutkan ada enam perkara yang membuat amal menjadi sia-sia yaitu; (1) Sibuk dengan aib orang lain, (2) Keras hati/ kepala, (3) Cinta dunia, (4) Sedikit rasa malu, (5) Panjang angan angan, dan (6) Berbuat Zalim terus menerus.
            Sebaliknya  bila sesorang mengerjakan amal shalih dengan istiqomah dampak sistemik  dari amal shalih didunia itu akan terasa didalam kehidupan dunia maupun diakhirat kelak. ( simak firman Allah, QS (41): (30-31) keistimewaannya serta keutamaannya Yaitu: (1 ) mendapatkan perlindungan dari Malaikat didunia dan akhirat yang dijanjikan Allah swrt dan, (2) akan dimasukkan dalam surga yang didalamnya memperoleh apa yang dia inginkan dan apa yang dia minta.
            Dampak sistemik atas istiqomah  beramal shalih juga mengundang kecintaan Allah swt kepada kita ( “Tidakkah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai daripada kewajiban yang aku embankan kepadanya,  dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya “ HR. Al-Buqhori: 6502)) serta terhidar dari perbuatan mungkar. ( “……Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar….”. QS.Al-Ankabut(29): 45 )

BAGAIMANA MENCAPAI PREDIKAT AMAL SHALIH
Untuk mencapai dan menjaga agar kita tetap beristiqomah dalam mengerjakan amal shalih perlu meniatkan diri agar berkomitmen dengan ikhlas yakni:
(1). Beristighfar sebagai pernyataan taubat  yang sungguh-sungguh ( “Dan dia berkata: “ Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Robbmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” QS. Hud(11): 52 ) (2) Memahami dan mengetahui amal-amal yang sia-sia dengan banyak belajar ilmu pengetahuan agama, (3) Mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain disekitar kita yang tidak istiqomah dalam mengerjakan amal ibadahnya. ( “Wahai Abdullah janganlah seperti si Fulan, dahulu dia mengerjakan shalat malam tetapi kemudian meninggalkannya.” HR. Bukhori: 1152) Yang terakhir  yaitu (3) Mohon kekuatan  dan perlindungan Allah untuk selalu kita dapat beristiqomah dalam mengerjakan amal shalih, mengingat kita sebagai manusia biasa adalah makhluk yang lemah. Hanya dengan do’a setiap saat, dan  istiqomah menegakkan shalat malam  agar kita diberi kekuatan untuk itu.
            Akhirnya dengan beramal shalih yang penulis paparkan di atas  maka dapat kita petik hikmah dengan bercermin diri merupakan sebuah simbol filosofi  yang sangat dalam bahwa sebagai manusia akan bermanfaat bagi diri sendiri, dan orang lain bila kita mampu mentransformasikan suatu kekurangan diri menjadi amal shalih dalam kehidupan sehari hari, selebihnya Allahu A’lam.

TRANSFORMASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA

TRANSFORMASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA
      
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.”(Q.S. 3:120)
Pendidikan  Islam memiliki cakupan yang sangat luas, hal ini karena Pendidikan Islam itu banyak memuat ajaran tentang tata hidup yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Maka dari itu  pendidikan  Islam merupakan pengajaran tata hidup yang berisi petunjuk – perintah dan larangan -  yang digunakan oleh manusia untuk  menjalani kehidupannya di dunia dengan sejahtera serta   menyiapkan kehidupan yang selamat  di akhirat nanti. Disamping itu, pendidikan Islam juga merupakan pendidikan manusia seutuhnya yang dapat membina seluruh aspek kehidupan baik jasmania maupun rohania, agar manusia dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam kehidupan pribadi, masyarakat atau lingkungannya, juga bagi bangsa dan negaranya.
Pedoman Ajaran Islam dalam Kehidupan Manusia
Dalam kehidupan manusia selalu ada proses yang harus dilalui, oleh karena itu pendidikan Islam harus mencakup beberapa hal sebagai pedoman, agar dapat berjalan dengan seimbang sesuai dengan capaian hasil yang sejalan dengan ajarannya, antara lain: 1. Hubungan manusia dengan Allah Swt.,2. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri, 3. Hubungan manusia dengan sesama manusia, 4. Hubungan manusia dengan makhluk lain (alam sekitar). Keempat rumusan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut dibawah ini:
Hubungan manusia dengan Allah adalah hubungan vertikal antara makhluk sebagai hamba dengan Khaliqnya yang merupakan prioritas utama  dalam pendidikan Islam. Dalam melaksanakan  hubungan ini seorang hamba harus benar-benar yakin  bahwa Allah yang menciptakannya, maka berserah diri kepada-Nya, dan selalu  bersyukur kepada-Nya atas berbagai  nikmat yang diberikan.adalah bentuk ketaatan seorang hamba. Dengan meyakini bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Maha Pengasih dan Penyayang, maka manusia harus banyak bersyukur kepada-Nya, seperti dengan selalu mengingat-Nya, malakukan shalat, puasa, zakat dan sebagainya. Dalam melakukan shalat dan berdo’a, seorang hamba harus melakukannya dengan cara sungguh-sungguh, segala pikiran dan perasan harus banar-banar terkonsentrasi kepada-Nya, Tidak  memikirkan yang lainnya, selain Allah semua yang ada itu kecil dan bukan apa-apa. Begitu juga ketika seorang hamba sedang berdo’a harus dengan sungguh-sungguh dan penuh harap agar permohonan yang dimintanya  dikabulkan. Setelah melakukan do’a dan berikhtiar, seorang hamba harus juga berserah diri kepada-Nya karena memang hanya kepada-Nya lah segala urusan dikembalikan.  Sedangkan  yang menjadi inti dari hubungan antara manusia dengan Allah yaitu seorang hamba harus bertaqwa kepada-Nya dengan sebenar-benar taqwa, dengan cara melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhkan segala larangan-Nya. Dengan melakukan taqwa maka  jiwa dan batinnya akan merasa tentram.
Hubungan manusia dengan dirinya sendiri atau Interpersonal adalah hubungan manusia sebagai makhluk individual yang membutuhkan perhatian bagi dirinya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan rasa aman. Dengan melakukan hubungan ini manusia sebagai makhluk individual harus benar-benar memperhatikan akan kebutuhan dirinya sendiri. Kebutuhan akan kesehatan misalnya, agar kebutuhan ini terpenuhi maka dia harus menjaga kesehatan dirinya, misalnya dengan banyak berolah raga, tidak meminum-minuman keras, tidak memakai obat-obatan terlarang seperti narkoba, dan lain-lain, tidak melakukan perzinahan, tidak terlalu banyak nongkrong dan sebagainya. Landasan berfikir  yang mendasari hal tersebut,  dikarenakan bahwa seluruh anggota tubuh kita mempunyai hak untuk dilindungi  dan dipelihara agar tetap menjadi sehat. contohnya mata kita mempunyai hak, maka dari itu harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, perut kita juga punya hak, maka perlu untuk memenuhi  hak-haknya dengan cara memakan makanan yang halal dan  baik,  otak kitapun harus kita jaga , dari  kerusakan pada sel-sel atau saraf-sarafnya untuk tidak   mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan mengotorinya dengan berfikir yang merencanakan kejahatan dan seterusnya.  Selain menjaga kesehatan fisik, manusia juga harus menjaga kesehatan jiwanya, misalnya dengan  banyak melakukan ibadah kepada Allah dan selalu mengingatnya,

Hubungan manusia dengan sesama manusia merupakan  hubungan horizontal dalam kehidupan bermasyarakat. Pada hakikatnya manusia itu saling membutuhkan antara yang satu dengan  lainnya, maka bisa dipastikan bahwa manusia tidak akan “bisa hidup” tanpa orang lain. Oleh karena itu  dalam hal hubungan manusia dengan sesama ,Ajaran  Islam sangat menganjurkan adanya sikap saling tolong menolong, saling menasehati tentang hak dengan  kesabaran, kesetiakawanan sosial, egaliter, dan tenggang rasa kebersamaan. Ketinggian derajat manusia dalam pandangan Islam bukan ditentukan oleh nenek moyangnya, warna kulitnya, dan bahasanya, akan tetapi ditentukan oleh ketaqwaannya yang ditunjukan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia yang lain.
Sebagai contohnya dalam hal tersebut  dapat kita jumpai dari beberapa hadits Rasulullah yang banyak berpesan agar selalu memperhatikan tetangga yang ada di sebelah, jangan kenyang sendiri sementara tetangganya menderita kelaparan, jangan mengeluarkan kata-kata yang tidak enak didengar  atau selalu mencela yang membuat orang lain merasa tersinggung, hendaklah setiap orang itu menyambung dan mempererat  tali silaturrahim, memuliakan tamu yang berkunjung ke rumah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Menurut penelitiaan yang dilakukan Jalaludin Rahmat yang dikutip Abuddin Nata, Islam ternyata agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar daripada urusan ibadah. Islam ternyata banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial daripada aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah. Muamalah jauh lebih luas daripada ibadah (dalam arti khusus). Hal demikian dapat kita lihat misalnya bila urusan ibadah bersamaan waktunya dengan urusan sosial yang penting, maka ibadah boleh diperpendek atau ditangguhkan (diqashar atau dijama’ dan bukan ditinggalkan). Dalam hadits Rasulullah mengingatkan imam supaya memperpendek bacaan shalatnya bila di tengah jama’ah ada yang sakit, orang lemah atau orang tua.
Selanjutnya Islam juga menilai bahwa ibadah yang dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama dengan orang lain nilainya lebih tinggi daripada shalat yang dilakukan secara perorangan dengan perbandingan 27 derajat. Islam juga menilai jika urusan muamalah seorang hamba tidak baik maka urusan ibadahnya pun masih belum diterima, misalnya orang yang berbuat zalim tidak akan hilang dosanya meskipun dengan membaca zikir seribu kali, dan bahkan dari beberapa keterangan bahwa ibadah ritual tidak diterima bila pelakunya melanggar norma-norma muamalah.
Hubungan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya (ekosistem) merupakan hubungan manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi yang tugasnya adalah untuk mengatur, memanfaatkan, mengolah atau mengelola alam dan lingkungan secara optimal serta  benar. Dengan melakukan hal seperti ini seseorang bisa dikatakan telah cinta kepada tanah air, cinta  tanah air tidak akan melakukan hal-hal yang sifatnya bisa merusak tanah airnya atau negaranya, seperti malakukan penebangan hutan secara liar (ilegal logging) karena bisa menyebabkan erosi dan banjir, tidak melakukan pemburuan terhadap satwa-satwa, tidak melakukan pertambangan liar secara membabi buta, tidak melakukan eksploitasi alam secara berlebihan, tidak  melakukan pencemaran terhadap lingkungan dan sebagainya.
Mencintai  tanah air merupakan sebagian dari iman seseorang (hub al-wathan min al-iman). Hal ini juga bisa kita cermati dari suatu riwayat yang mengisahkan ketika nabi ingin meninggalkan kota Mekah dan berhijrah ke Madinah, beliau berucap “demi Allah sesungguhnya engkau adalah bumi yang aku cintai, seandainya bukan karena orang yang tinggal di sini mengusirku, niscaya aku tidak akan meninggalkanmu” (H. R. Tirmidzi).  Mencintai bangsa dan negara juga merupakan ciri ciri orang yang beriman, semisal, apabila kita diberi amanat hendaknya tidak menyalahgunakan jabatan, tidak korupsi, dan kolusi, bertindak sewenang-wenang dll. Sebaliknya yang harus dilakukan adalah berfikir cerdas dan bekerja dengan ikhlas untuk mencapai tujuan perubahan yang lebih baik. Kita harus memelihara dan mempertahankan tanah air tumpah darah ini  dan jangan melakukan  kerusakan lingkungan  yang bisa membuat kerusakan dan kesengsaraan berbagai makhluk hidup.
Dengan melihat tujuan dari rumusan tersebut maka  tampak semakin jelas bahwa tujuan pendidikan Islam bukan saja diarahkan menjadi manusia dalam bentuk mengamalkan ajaran beragama dan berakhlak mulia, melainkan juga mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya terutama aspek fisik, psikis, intelektual, kepribadian, dan sosial sesuai dengan tuntutan kehidupan, kemajuan ilmu dan budaya, perkembangan masyarakat serta harapan ajaran Islam itu sendiri, terutama dalam membentuk manusia agar  mampu menunaikan tugas sebagai khalifah dan insan yang mengabdi kepada Allah SWT.  Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Islam yang utama itu adalah mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, sehingga mampu menunaikan tugas dan kewajibannya selaku makhluk Allah, kemudian mampu menjalankan dan membangun tugas-tugas kemasyarakatan, kebangsaan, keagamaan secara bersama-sama membangun peradaban Islam, dan tugas-tugas dalam membangun kehidupan bersama secara keseluruhan dengan sebaik-baiknya di permukaan bumi ini sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan menurut al-Qur’an dan al-Sunnah.

Penulis:  Drs.  Budi Setiyono
Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Simokerto