Selasa, 06 Agustus 2013

VISI KEIMANAN SEORANG MUSLIM

VISI KEIMANAN SEORANG MUSLIM
(Oleh: Drs. Budi Setiyono)

  Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"( Q.S. : Al-Baqarah : 201 ) Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang Muslim.

Umat Islam dalam pandangan hidup keseharian banyak hal yang menjadi  pemikiran kita semua . Secara umum mereka hidup semata mata hanya untuk duniawi. Mereka berlomba – lomba mencari posisi, harta benda dengan segala macam upaya.  Dalam pemikiran awam bahwa kenyamanan hidup didunia merupakan segala galanya, sehingga apapun yang diupayakan mereka selalu berdalih untuk menghidupi anak dan istri tercinta agar tidak terlunta lunta karena terhimpit kesulitan hidup.  Mereka senang hidup bermewah-mewah
dengan berebut  jabatan atas dalih demokrasi, saling fitnah dan saling serang dalam demonstrasi hanya untuk membelah dan mendukung seseorang yang dijagokan untuk menjadi pemimpinnya itu menjadi hal yang biasa.
 Disisi lain para  pengemban amanah telah mengalami ujian yang berat , misalnya baru baru ini di negara tercinta ini  silih berganti mengalami persoalan persoalan yang sangat membelit   antara penegak keadilan, dan penjaga hukum saling membuka aib didalam lembaga tersebut, antar personil saling tuding siapa pelaku suap, dan korupsi yang sebenarnya. Sampai sampai muncul istilah pertarungan cicak dan kadal yang diekspos dalam media cetak dan televisi, sehingga pemegang kuasalah  yang mampu menjerat  cicak. Seperti itukah figur para pemimpin kita ? Mereka itu adalah umat Islam dan mengaku beragama  Islam, mereka shalat, dan menunaikan  zakat, bahkan haji berkali kali mungkin, lalu apa  sebenarnya yang menjadi visi keimanan seorang muslim, apabila kita melihat fenomena misi mereka seperti ini ?.

TUJUAN  HIDUP
Pertanyaan tersebut telah mengusik fikiran dan hati seorang muslim dan juga.  Kapan dan bagaimana kita mensucikan diri, bila gaya hidup mewah yang memabukkan kita kepada mengingat Allah itu selalu membelit otak dan gengsi didunia ini ? Kehidupan  yang bagaimana yang seharusnya  diamalkan oleh kebanyakan umat Islam di negara ini ?  Sementara budaya mayarakat dan generasi kita pola berfikirnya sudah terkontaminasi dengan gaya hidup mewah dan moderat. semisal bila kita datang menghadiri undangan pesta pejabat atau orang kaya terpaksa harus menyesuaikan cara berpakaian dan cara berpenampilan agar yang diundang ini dihormati dan disambut sebagai layaknya para pejabat yang lainnya. penampilan fisik yang meyakinkan dan menarik merupakan segala galanya.
Dengan  berpenampilan seperti yang saya paparkan sebagaimana tersebut di atas, itulah gambaran hidup dan kualitas sebagian umat Islam yang taqlid pada kehidupan dunia yang seolah olah menyenangkan namun  sebenarnya tipu daya kehidupan dunia yang sangat menyesatkan kita semua. Dengan contoh nyata karena memburu duniawi semata maka  teman akan berubah menjadi musuh , karena uang,  harta, dan jabatan  telah menjadi tuhan mereka. Sehingga mereka bisa berbuat semena mena. Menolong dan membantu fakir miskin dengan seolah olah melaksanakan perintah  Allah yang disebut  Zakat.  Mereka telah  mengemas nya  dan mengekspos diri untuk mendistribusikan  infaq dan zakat denganmengundang     fakir miskin kerumahnya,     sehingga  berbondong bondonglah  umat datang dan terinjak injak tanpa mengindakan nyawanya yang akhirnya melayang untuk sebuah zakat,  Dan setelah shalat ataupun dalam akhir  acara tak lupa sebagian banyak umat Islam selalu berdo’a dengan bacaan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqorah: 201 yang artinya : ”Ya Tuhan kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka”  Tanpa disadari  ucapan do’a yang sehari hari dibaca apakah sudah tercermin dalam prilaku kehidupan keseharian atau mungkin kurang memahami tentang apa makna terdalam tentang Kebaikan itu.

KEBAIKAN DI DUNIA
            Kita jangan sampai tertipu dengan suatu perbuatan yang disebut “Kebaikan” dalam kacamata iman perbuatan kebaikan itu adalah “Baik menurut ukuran manusia belum tentu baik menurut ukuran Allah SWT. Sebaliknya Baik menurut ukuran Allah itu pasti baik bagi manusia” kenapa demikian ? Allah adalah sang Pencipta jagat raya beserta  isinya termasuk makhluk  yang bernama manusia.
Dalam penciptaan manusia pertama yang bernama Adam, Allah menciptakan manusia itu  dalam bentuk  sebaik baik umat. Namun tipu daya duniawi telah memperdaya umat manusia, sehingga setiap perbuatan baik selalu ditafsirkan sesuai dengan keinginan nafsunya.   gaya hidup itulah yang telah mempengaruhi dan mendominasi penampilannya didunia. Kebaikan didunia yang sebenar benarnya banyak diharapkan oleh   umat Islam yang beriman.  Ketika bermunajad kepada Allah ketenangan dan ketentraman hidup yang  menjadi impian dan harapan dalam hati serta  jiwanya nampak bersinar dalam semangat hidup keseharian juga selalu berfikir positif. Ketenangan dan ketentraman hidup  ketika kita memperoleh posisi atau jabatan itu adalah sebuah  amanah. kita laksanakan  dengan selalu  mohon petunjuk Allah , dan ketika kita memperoleh rezeki kita selalu mensyukuri nikmat itu dengan saling berbagi kepada saudara kita para dhuafa dan yang membutuhkan dengan harapan agar mereka juga ikut merasakan kebahagiaan di dunia ini.

KEBAIKAN DIAKHIRAT
            Akhirat adalah tempat kehidupan yang kekal bagi umat manusia yang kelak akan kembali menghadap Allah. Dalam pandangan mata orang yang cerdik dunia dan akhirat digambarkan dalam firman Allah Q.S. al-Ankabut(29) : 64 yang artinya “ Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan sendau gurau dan main-main. Dan sesungguhnya  akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau saja mereka mengetahui.”
Kebaikan diakhirat akan terwujud apabila keimanan umat ini telah menyertainya ketika dia melakukan kebaikan didunia. Sebagai mana ungkapan yang sering kita dengar “ Carilah duniamu niscaya akhirat  akan  mengikutimu atau kau dapatkan”. pernyataan ini  banyak disalah tafsirkan oleh sebagian umat, mereka mencari duniawi semata , menumpuk harta benda tanpa peduli waktu waktu shalat , dan melupakan zakat karena takut hartanya akan berkurang.  Atau sebaliknya mereka duduk tafakur di dalam masjid tak henti hentinya mengerjakan shalat dan berdzikir kepada Allah hanya untuk memikirkan akhirat saja agar dapat masuk surga dengan pahala yang melimpah. Disisi lain ada umat yang senang berbuat baik, berinfaq, zakat, menolong orang kesulitan, dan tidak pernah mencela orang lain , secara sosial kemasyarakatan orang ini termasuk orang dermawan dan paling baik tetapi dia tidak pernah shalat. Kebaikan seperti apa yang diharapkan oleh figur umat tersebut di atas.  Insyaallah kebaikan diakhirat yang diharapkan oleh umat Islam yang beriman yaitu kenikmatan dan kebahagian ketika Ia berjumpa dengan Robnya. Perjumpaan dengan Tuhannya itulah sebuah kenikmatan dan kebahagiaan  bagi umat Islam yang beriman.

SIKSA NERAKA
            Setiap muslim pasti mendengar adanya siksa neraka, dalam pembahasan ini lebih terfokus pada rasa takut dan kawatir umat Islam yang taat dan beriman kepada Allah, bahwa didalam al-Qur’an banyak diterangkan tentang adanya hari pembalasan. Lain halnya para kreatifator film sinetron yang  menceritakan banyak hal tentang siksa neraka  sebagai media dakwah yang sangat menakutkan dan juga  menggambarkan tokoh yang meninggal dunia dengan mudahnya mengucapkan kalimat tahlil ketika sakaratul maut menjemput, dan katanya masuk surga. Seperti apakah siksa neraka itu .? ya semua itu kembali dalam amal kehidupan umat di dunia sebagai tolok ukur.   Barang siapa berbuat baik Allah akan membalasnya dengan surga dan bilamana manusia itu ingkar Allah juga akan membalasnya dengan siksa neraka.  Dalam Q.S. al-Mu’minun(23) : 99-100 menjelaskan suatu penyesalan umat yang  artinya sebagai berikut:  “ Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. “Sekali kali tidak.  Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.  Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.
            Hikmah dari visi keimanan seorang muslim dapat ditarik 3 tujuan dan harapan hidup umat Islam yang beriman   kepada Allah tidak ada yang lain kecuali mohon kebaikan hidup didunia, kebaikan diakhirat, dan terpelihara dari siksa neraka. Selebihnya Allhu A’lam.
                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah berkunjung, jangan lupa post kan komentar dengan kata-kata yang sopan yaaa?
Terimakasih~